Niat Puasa Ramadan dan Cara Melaksanakannya yang Benar

Niat Puasa Ramadan dan Cara Melaksanakannya yang Benar

Pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan seputar niat puasa Ramadan dan cara melaksanakannya yang benar. Ramadhan adalah bulan yang sangat dinantikan oleh umat Islam di belahan bumi manapun.

Pada bulan ini, Allah membuka pintu rahmat seluas-luasnya. Pada bulan ini pula amalan baik dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Swt. Salah satu hal yang membedakan Ramadhan dari 11 bulan lainnya adalah pada bulan ini umat Islam diwajibkan berpuasa.

Selama satu bulan penuh, umat Islam harus menahan diri dari haus, lapar, dan dari hal-hal yang tidak baik mulai fajar hingga adzan maghrib berkumandang. Nah, sebelum memasuki bulan suci, pastikan Anda mengetahui niat berpuasa serta tata cara melaksanakannya.

Inilah Niat Puasa Ramadan dan Cara Melaksanakannya yang Benar

Dalam bahasa Arab, puasa adalah shaum yang artinya menahan atau mencegah. Menurut syariat Islam, puasa diartikan sebagai menahan diri dari minum, makan, nafsu, serta segala hal yang membatalkan puasa mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Puasa adalah rukun Islam yang ketiga sehingga semua umat Islam yang memenuhi syarat diwajibkan menjalankannya. Seseorang dikenai kewajiban berpuasa di bulan Ramadan apabila memenuhi syarat-syarat wajib berikut:

  • Beragama Islam
  • Baligh (dewasa)
  • Berakal
  • Sehat
  • Mampu
  • Tidak sedang dalam perjalanan
  • Suci dari haid dan nifas
  1. Bacaan Niat Puasa Ramadan

Sebelum menjalankan puasa Ramadan pada esok harinya, Anda harus membaca niat di malam hari. Hal ini sebagaimana penjelasan Imam Ghozali dalam kitab Ihya Ulumuddin tentang kewajiban membaca niat pada malam sebelum melakukan puasa.

Adapun niat puasa Ramadan dan cara melaksanakannya yang benar adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku berniat menjalankan puasa pada esok hari untuk menunaikan fardhu (kewajiban) bulan Ramadan di tahun ini karena Allah.”

Jumhur ulama (mayoritas ulama) berpendapat bahwa niat puasa harus dibaca setiap hari sesuai jumlah harinya bulan Ramadan. Sedangkan menurut madzhab Maliki, bacaan niat cukup dilakukan satu kali dengan syarat puasanya dilakukan setiap hari selama Ramadan.

  1. Doa Berbuka Puasa

Selepas menjalankan puasa selama satu hari penuh, umat Islam berbuka saat adzan maghrib. Sebelum membatalkan puasa dianjurkan membaca doa. Berikut adalah doa berbuka menurut hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Artinya: “Ya Allah, untuk Engkau lah aku melaksanakan puasa, hanya kepada Engkau lah aku beriman, dan dengan rizki-Mu lah aku berbuka puasa. Dengan rahmat-Mu wahai Dzat Maha Pengasih serta Maha Penyayang.”

Cara Melaksanakan Puasa di Bulan Ramadan

Niat puasa Ramadan dan cara melaksanakannya yang benar harus dipahami oleh umat Islam agar puasanya sah serta diterima oleh Allah. Berikut ini adalah tata cara berpuasa di bulan Ramadan:

  1. Niat

Niat harus dilakukan pada malam hari sebelum berpuasa. Adapun yang dimaksud malam hari yaitu mulai dari tenggelamnya matahari sampai sebelum terbitnya fajar.

Syarat wajibnya berniat di malam hari sesuai dengan pendapat ulama Malikiyyah, Syafiiyyah, dan Hanabilah. Niat puasa tidak hanya sekadar dilafalkan, melainkan juga diresapi dalam hati.

  1. Makan Sahur

Sahur adalah salah satu amalan yang dianjurkan saat melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Ini dilakukan agar seseorang kuat menahan lapar dan haus dan bisa tetap menjalankan aktivitasnya selama berpuasa.

Adapun hukum makan sahur sendiri adalah sunnah. Hal tersebut sebagaimana hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim yang berbunyi, “Makan sahurlah, karena sahur itu berkah”. Lantas, bagaimana puasanya orang yang melewatkan makan sahur?

Orang yang tidak makan sahur puasanya tetap sah. Melewatkan makan sahur tidak membatalkan puasa. Akan tetapi, ia tidak memperoleh keutamaan sahur.

  1. Menahan Diri dari yang Membatalkan Puasa

Setelah niat puasa Ramadan dan cara melaksanakannya yang benar dengan sahur, Anda harus menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Misalnya makan, minum, berhubungan seksual.

  1. Berbuka

Selepas menahan diri dari makan dan minum selama seharian, maka selanjutnya adalah berbuka saat berkumandanganya adzan maghrib. Ada beberapa anjuran dalam berbuka yang sifatnya sunnah, antara lain:

  • Menyegerakan berbuka puasa (tidak menunda berbuka)
  • Berbuka puasa dengan makan buah kurma
  • Membaca doa sebelum berbuka
  • Membaca doa umum lainnya sebelum berbuka, karena waktu berbuka adalah waktu yang istijabah (waktu di mana doa-doa dikabulkan)

Ketahui Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

Di samping niat puasa Ramadan dan cara melaksanakannya yang benar, Anda juga harus mengetahui apa saja yang membatalkan puasa. Dengan begitu, puasa Anda dinilai sah. Ada 8 hal yang bisa menyebabkan batalnya puasa seseorang, yaitu:

  1. Masuknya sesuatu ke dalam tubuh yang dilakukan secara sengaja melalui salah satu lubang seperti mulut, telinga, serta hidung.
  2. Berobat yang dilakukan dengan cara memasukkan benda maupun obat melalui dubur (lubang belakang) atau qubul (lubang depan). Misalnya obatnya orang sakit ambeien yang dimasukkan lewat lubang dubur.
  3. Muntah yang disengaja. Apabila muntahnya tidak disengaja, maka tidak membatalkan puasa selama tidak ada muntahan yang ditelan.
  4. Melakukan hubungan seksual pada siang hari secara sengaja. Jika melakukannya, maka puasanya batal serta harus membayar kafarat (denda) berupa berpuasa selama 2 bulan berturut-turut di luar Ramadan atau memberi makan 60 fakir miskin.
  5. Keluarnya sperma karena sentuhan kulit, misalnya sebab melakukan onani atau bersentuhan kulit dengan lawan jenis tanpa berhubungan seksual. Sedangkan sperma yang keluar sebab mimpi basah di siang hari, maka puasanya tetap sah.
  6. Haid atau nifas saat sedang berpuasa. Wanita yang tidak berpuasa sebab haid atau nifas wajib mengqadhanya.
  7. Mengalami gila saat sedang berpuasa. Jika sudah sembuh, maka wajib mengqadhanya.

Dengan mengetahui niat puasa Ramadan dan cara melaksanakannya yang benar, ibadah puasa Anda akan lebih sempurna.

Related Posts