Kajian Ramadhan: Memahami Hikmah Puasa dan Menjaga Spiritualitas

Kajian Ramadhan: Memahami Hikmah Puasa dan Menjaga Spiritualitas

Pada artikel kali ini, kami akan mengangkat pembahasan seputar kajian Ramadhan: memahami hikmah puasa dan menjaga spiritualitas. Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan berlimpah keutamaan.

Pada masa satu bulan ini amal-amal baik dilipatgandakan pahalanya. Inilah momen yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh umat Islam untuk meningkatkan kualitas iman serta ibadahnya.

Di bulan Ramadhan, masjid-masjid di kampung hingga kota besar mengadakan pengajian atau kajian yang mengangkat topik seputar keislaman. Kajian-kajian Ramadhan tersebut biasanya diadakan menjelang berbuka atau selepas shalat tarawih.

Kajian Ramadhan: Memahami Hikmah Puasa dan Menjaga Spiritualitas Diri

Secara umum kajian dapat dipahami sebagai studi. Dalam Islam, kajian tentunya berkaitan erat dengan aktivitas studi-studi Islam seperti ilmu fiqih, ilmu kalam, ilmu tafsir, tasawuf, muamalah, dan cabang-cabang ilmu lainnya.

Studi atau kajian Islam tidak hanya dipelajari di pendidikan formal seperti sekolah atau universitas saja, melainkan juga di majelis-majelis ilmu non formal. Dalam tradisi Islam Nusantara, Anda mengenal pengajian.

Semua kajian dalam Islam pada intinya berpedoman pada Al-Qur’an, Hadits, serta ijtihad para ulama. Tujuan mempelajari kajian keislaman yaitu untuk memahami dan mendalami ajaran-ajaran Islam sehingga seseorang dapat melaksanakan serta mengamalkannya secara tepat.

Begitu juga dengan kajian Ramadhan yang membahas seputar hikmah puasa dan menjaga spiritualitas dalam diri seseorang.

Dengan mengenali hikmah-hikmah apa saja yang diperoleh dari puasa Ramadhan, Anda akan lebih terdorong untuk menjalankan ibadah puasa secara lebih baik dan penuh kesadaran.

10 Hikmah Puasa Bagi Umat Islam

Dengan mempelajari kajian Ramadhan: memahami hikmah puasa dan menjaga spiritualitas, seseorang akan termotivasi untuk meningkatkan kualitas ibadah puasanya. Adapun hikmah-hikmah puasa Ramadhan antara lain sebagai berikut:

  1. Melatih Mengendalikan Emosi dan Dorongan Nafsu

Puasa Ramadhan adalah ibadah yang dilaksanakan sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Saat menjalankan puasa, umat Islam diperintah untuk menahan diri dari larangan atau hal-hal yang membatalkan puasa.

Misalnya larangan makan dan minum atau melakukan hubungan suami istri di siang hari. Perintah untuk menahan diri dari hawa nafsu membuat orang yang berpuasa lebih terlatih untuk mengelola hawa nafsunya.

Setiap manusia memang dibekali hawa nafsu oleh Allah. Namun, manusia diperintah untuk mampu mengendalikan nafsunya.

Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Najjar bahwasanya jihad (perjuangan) paling utama adalah perang melawan diri sendiri (hawa nafsu). Di samping itu, dengan berpuasa Anda juga lebih terlatih untuk mengelola emosi.

  1. Mengajarkan Hidup Sederhana

Dalam kajian Ramadhan: memahami hikmah puasa dan menjaga spiritualitas, salah satu hikmah yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan adalah belajar bagaimana hidup dengan sederhana.

Saat berpuasa, umat Islam tidak makan dan minum pada siang hari. Anda hanya membeli makanan maupun minuman sesuai kebutuhan. Anda belajar untuk hidup secukupnya dan menahan diri dari hal-hal duniawi.

  1. Melatih Disiplin dan Istiqomah

Syariat mengatur kapan mulai puasa dan kapan berakhirnya. Di bulan Ramadhan, Anda belajar untuk lebih disiplin, misalnya disiplin waktu saat makan sahur, berbuka, shalat fardhu, hingga shalat tarawih.

Amalan ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan umumnya juga lebih banyak. Selain puasa, umat Islam juga memperbanyak shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, berdoa, hingga bersedekah. Semua amalan tersebut melatih agar semakin istiqomah dalam beribadah.

  1. Meningkatkan Rasa Empati

Kajian Ramadhan: memahami hikmah puasa dan menjaga spiritualitas berikutnya yaitu meningkatkan rasa empati kepada sesama. Berpuasa dari fajar sampai maghrib membuat orang-orang merasakan perut yang lapar dan tenggorokan dahaga.

Ini dapat membuat mereka lebih berempati kepada sesama, terutama kepada yang hidup dalam kekurangan. Hal tersebut dapat mendorong mereka untuk berbuat baik kepada sesama, misalnya bersedekah dan berbagi. Selain itu juga menumbuhkan rasa syukur.

  1. Meningkatkan Kesehatan Tubuh

Ramadhan bukan hanya momen berharga untuk menyucikan hati, akan tetapi juga membersihkan diri dari hal-hal yang dapat membahayakan tubuh. Selama 11 bulan Anda mengonsumsi berbagai jenis makanan dan minuman yang mungkin tidak sehat.

Pada saat Ramadhan, Allah mewajibkan umat Islam berpuasa selama satu bulan penuh. Sehingga ini memberi kesempatan bagi organ-organ tubuh untuk “beristirahat”. Di samping itu, banyak penelitian baru yang menemukan banyaknya manfaat puasa untuk kesehatan.

Misalnya mengontrol kadar gula darah, membantu mengurangi peradangan, membantu menurunkan berat badan, dan manfaat kesehatan lainnya.

Kebaikan puasa untuk kesehatan sangat sesuai dengan sabda Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA yang artinya, “Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.”

  1. Mempererat Silaturrahmi

Salah satu nilai penting dalam kajian Ramadhan: memahami hikmah puasa dan menjaga spiritualitas yaitu ibadah puasa selama Ramadhan dapat meningkatkan hubungan silaturrahmi antar umat Islam.

Seperti Anda tahu, umat Islam berlomba-lomba dalam kebaikan khususnya di bulan Ramadhan. Selepas berbuka, umat Islam berbondong-bondong menuju masjid untuk tarawih, tadarrus, hingga buka bersama. Tidak sedikit juga yang berbagi makanan buka maupun sahur.

Kegiatan tersebut tidak hanya bernilai ibadah spiritual, melainkan juga ibadah sosial. Interaksi antar kelompok masyarakat tercipta dan dapat mempererat persaudaraan, baik sesama muslim maupun sesama manusia.

Menjaga Spiritualitas di Bulan Ramadhan

Dalam hadits qudsi disebutkan bahwa puasa adalah ibadah yang sifatnya rahasia, karena puasa adalah ibadah yang hanya diperuntukkan untuk Allah dan Allah sendiri lah yang akan membalasnya.

Puasa bukan hanya sebatas menahan dahaga, lapar, dan berhubungan suami istri. Makna puasa sejatinya adalah melatih spiritualitas diri untuk mencontoh sifat-sifat Tuhan, sebagaimana yang tergambar dalam asmaul husna (nama-nama yang indah).

Saat berpuasa, umat Islam bukan hanya tidak boleh makan, minum, dan berhubungan seksual. Akan tetapi juga diperintah untuk membayar zakat, memberi makan fakir miskin.

Dengan mencontoh sifat-sifat Tuhan, seseorang dapat mencapai kualitas insan kamil, yaitu pencapaian spiritualitas yang begitu diidamkan setiap muslim.

Lewat kajian Ramadhan: memahami hikmah puasa dan menjaga spiritualitas, Anda bisa lebih semangat menjalankan ibadah dengan lebih baik.

Related Posts